TUGAS MAKALAH SISTEM kEMUDI
Disusun : Oleh
Nama : Al-nawawi
Kelas : XI ( T.K.R ) Automotif
SMK BINA KERJA PURWAKARTA
Fungsi sistem kemudi adalah untuk mengatur arah kendaraan dengan cara membelokkan roda depan. Bila roda kemudi diputar steering column akan meneruskan tenaga putarnya ke steering gear. Steering gear memperbesar tenaga putar ini sehingga dihasilkan momen yang lebih besar untuk menggerakkan roda depan melalui steering linkage.
Tipe sistem kemudi yang digunakan tergantung dari model mobil ( sistem pemindah daya dan suspensinya, apakah mobil penumpang, komersial dan seterusnya ). Tipe yang paling banyak digunakan sekarang adalah
1. Recirculating Ball.
2. Rack dan Pinion.
BAGIAN – BAGIAN UTAMA SISTEM KEMUDI
Pada umumnya sistem kemudi dibagi menjadi 3 bagian :
1. Steering Column
2. Steering Gear
3. Streering Linkage .
Sistem kemudi berfungsi mengatur arah kendaraan dengan cara,membelokkan roda depan. Bila roda kemudi diputar, kolom kemudi
meneruskan putaran ke roda gigi kemudi. Roda gigi kemudi ini memperbesar momen putar, sehingga menghasilkan tenaga yang lebih besar untuk
menggerakkan roda depan melalui sambungan-sambungan kemudi (steering linkage).
Ada dua model sistem kemudi yang umum digunakan pada mobil,yaitu model recirculating ball
dan model rack dan
punion
Kolom kemudi terdiri atas main shaft yang meneruskan putaran
roda kemudi ke roda gigi kemudi, dan kolom kemudi yang mengikat
main shaft ke bodi. Ujung atas dari main shaft dibuat meruncing dan
bergigi.
Di ujung inilah roda kemudi diikat dengan sebuah mur
Bagian-bagian dari kolom kemudi ditunjukkam pada
2. Roda gigi
kemudi (steering gear)
Roda gigi kemudi selain berfungsi mengarahkan roda depan, juga
berfungsi sebagai gigi reduksi untuk memperbesar momen agar
kemudi menjadi ringan dan gangguan-gangguan terhadap roda tidak
langsung dirasakan oleh pengemudi.
Roda gigi kemudi selain berfungsi mengarahkan roda depan, juga
berfungsi sebagai gigi reduksi untuk memperbesar momen agar
kemudi menjadi ringan dan gangguan-gangguan terhadap roda tidak
langsung dirasakan oleh pengemudi.
Ada beberapa jenis roda gigi kemudi, tetapi yang banyak digunakan dewasa ini adalah jenis recirculating ball
Dan
dan pinion
Janis recirculating ball digunakan pada
mobil penumpang ukuran sedang sampai besar dan mobil komercial
sedangkan jenis rack dan pinion digunakan pada mobil penumpang ukuran kecil sampai sedang.
sambunbungan-sambungan kemudi (steering linkage)mobil penumpang ukuran sedang sampai besar dan mobil komercial
sedangkan jenis rack dan pinion digunakan pada mobil penumpang ukuran kecil sampai sedang.
Walaupun mobil bergerak naik-turun, gerakan roda kemudi harus dapat diteruskan ke roda·roda dengan sangat tepat (akurat) setiap saat, untuk ilu diperlukan sambungan-sambungan kemudi (steering linkage. Babarapa model sambungan·sambungan kemudi
suspensi rigid
suspensi independen
Power steering
power steering
Sistem power steering direncanakan untuk mengurangi tenaga pengemudian saat mobil bergerak pada putaran rendah dem menyesuainya pada tingkat tertentu bila kendaraan bererak mulai kecepatan
sedang sampai kecepatan tinggi.
Pada sistem power steering terdapat
bosster hidraulis yang ditempatkan di bagian tengah mekanisme kemudi.
bosster hidraulis yang ditempatkan di bagian tengah mekanisme kemudi.
Power steering model integral
integral. Bagian utamanya terdiri atas tangki reservoir (berisi fluida),
vane pump yang membangkitkan tenaga hidraulis, gear box yang berisi control valve, power pinton, dan steerig gear (jenis recirculating balt).
pipa-pipa yang mcngalirkan fluida dan selang-selang fleksibel.
Power sfeering model rack dan pinion
Power steering model ini mekanismenya sama dengan model integral, tetapi control valvenya termasuk di dalam gear housing dan power pistonnya terpisah di dalam power cylinder.
roda
Output terakhir dari tenaga putar mesin adalah pada roda. Sambil
memikul berat kendaraan roda juga berfungsi meredam kejutan
kejutan dan menambah kenyamanan pengendara. Roda dapat dibagii
menjadi dua bagian, yaitu pelek roda (disc wheel dan ban (tire).
Output terakhir dari tenaga putar mesin adalah pada roda. Sambil
memikul berat kendaraan roda juga berfungsi meredam kejutan
kejutan dan menambah kenyamanan pengendara. Roda dapat dibagii
menjadi dua bagian, yaitu pelek roda (disc wheel dan ban (tire).
Pelek roda
memperlihatkan
sebuah model velg roda yang banyak
digunakan pada mobil penumpang.
sebuah model velg roda yang banyak
digunakan pada mobil penumpang.
Velg roda dipasangkan pada poros
roda (axle shaft) dengan menggunakan
empat atau enam baut. Baut-baut
Ban adalah bagian mobil yang barsentuhan langsung dengan permukaan jalan. Selain berfungsi meredam kejutan, ban juga bertugas menjejak dengan gaya geseknya pada jalan selama kendaraan berjalan, membelok, dan saat pengereman.
Menurut konstruksinya ban dapat dibedakan menjadi ban bias
dan ban radial
rendah.
Daya tahan ausnya lebih tinggi dibanding ban biasa. Tetapi pada jalan yang tidak rata dengan kecepatan rendah, ban radial lembut
dirasakan pengendara.
Menurut penampungan isi udaranya, dapat dibedakan menjadi ban
biasa dan ban tubles
pada ban dalam. Katup atau pentilnya bersatu dengan ban dalam. Bila ban
biasa tertusuk benda tajam maka akan langsung kempes. Pada ban
tubles tidak terdapat ban dalam, tekanan udara hanya ditahan oleh lapisan ban dalam yang kedap udara. Katup atau pentilnya langsung
terpasang pada pelek. Bila ban tubles tertusuk benda tajam, tidak langsung menjadi kempes (tekanan udaranya tidak turun seketika) karena
lapisan dalamnya menghasilkan efek merapatkan sendiri.
2. C a s t e r
Caster adalah sudut antara king pin dengan garis vertikal yang dilihat dari samping kendaraan
3. King pin inclination
Garis sumbu yang melalui ball joint atas dan ball joint bawah di-
sebut steering axis (sumbu kemudi). Sumbu ini dimiringkan ke arah da-
lam sekitar 5-7°. Kemiringan ini dinamakam king pin inclination. '
" Dengan adanya king pin inclination bersama-sama dengan camber, maka jarak (offset) akan menjadi sangat kecil, sehingga kemudi akan lebih ringan dan kejutan akibat pengereman dan percepatan dapat berkurang. Di samping itu, dengan adanya king pin inclination dapat dihasilkan daya balik kemudi
dengan ,memanfaatkan berat kendaraan.
Bila dilihat dari atas, roda-roda depan terlihat menyudut ke arah
dalam di bagian depan
Yang dimaksud toe-in adalah selisih antara jarak A dan B (toe-in = B - A). Biasanya selisih ini diatur
2 - 6 mm. Bila jarak bagian depan (A) lebih besar daripada jarak bagian belakang (B) disebut toe-out
Bila roda-roda depan memiliki camber positif maka bagian atas roda
mlring mengarah ke luar, sehingga roda-roda berusaha menggelinding ke arah luar pada saat mobil berjalan lurus dan akan terjadi
side slip yang berakibat ban cepat aus. Untuk mencegah hal ini maka diatasi oleh adanya toe-ini.
penyetelan toe-in, cember; dan caster
Pada model suspensi independen, besarnya toe-in distel oleh tie-rod kiri dan kanan, sedangkan besar sudut camber dan caster distel dengan menambah atau mengurangi shim yang disisipkan pada upper arm rangka. Pada model suspensi tetap (satu poros), toe-in distel dengan mengubah-ubah tie-rod yang panjang, sedangkan besar caster distel
dengan menyisipkan busi tirus (bentuk baji) antara pegas daun dan rumah pores.
Sistem
Kemudi / Power Steering.
- Penyebab Power Steering Berat
- Cara Membersihkan Udara di Dalam Sistem Power Steering.
- Cara Merawat Power Steering Agar Awet & Tahan Lama.
- Power Steering Mendengung / Ngorok.
v Penyebab Power Steering Berat
v Cara Membersihkan Udara di Dalam Sistem
Power Steering
Power
steering akan berdengung dan berat saat di dalam sistem terdapat udara yang
tentunya akan mengurangi kekuatan tekanan fluida, karena kita sudah tahu bahwa
sifat udara masih mampu di mampatkan, sedangkan sifat fluida memiliki titik
mati saat di mampatkan/ di tekan.
Cara
Mudah membersihkan udara di dalam power steering antara lain:
1.
Isi Fluida pada tandon oli/recevoir samapi tanda max.
2.
Nyalakan mesin mobil.
3.
Putar kemudi kekanan dan kekiri berulang-ulang sampai terlihat oli di tabung
recevoir bersih tanpa busa/ udara.(Lebih baik pada posisi roda terangkat).
v Cara
Merawat Power Steering Agar Awet & Tahan Lama
Untuk perawatan sistem power
steering sebenarnya hanya terpaut pada fluida(Oli Power Steering) dan karet
boot penutup long tierod (Rack end).
Fluida (Oli Power Steering) yang di gunakan/ oli power steering memang harus kita
perhatikan, karena fluida yang berputar di dalam sirkulasi sistem power
steering serta tekanan yang tinggi dan temperatur yang tinggi tentunya
mengalami perubahan struktur dalam waktu yang lama, serta kemungkinan terjadi
kotoran serta gram hasil gesekan di dalam pompa power steering yang berputar
seiring mesin. Dengan demikian tetap harus kita perhatikan saat penggantian oli
power steering.
Karet boot merupakan penutup rack end power steering yang berfungsi
mencegah masuknya kotoran serta air, karena dengan adanya kotoran atau air
tentunya akan membuat rack power steering serta rack end power steering cepat
rusak.
v Power Steering Mendengung / Ngorok
Dengung
saat kita membelokkan kemudi sering terjadi pada sistem kemudi kita alias si
power steering yang bermasalah alias kurang terawat atau memang kagak ada waktu
untuk merawat si kuda besi yang selalu on the way tanpa henti.
Power
steering yang berdengung saat kemudi di putar biasanya di sebabkan oleh 3 hal,
yang tidak lain adalah:
1.
Pompa power steering. Pompa power
steering sering bunyi/mendengung biasanya terjadi karena sistem pompa sudah aus
atau kisi2 pompa sudah aus kemakan usia atau karena power steering pernah
kehabisan oli sehingga pompa berputar tanpa oli yang mengakibatkan keausan pada
pompa tersebut.
2.
Selang power Steering. Selang power steering menimbulkan bunyi saat kemudi
di putar di sebabkan kualitas selang yang kurang bagus alias imitasi, ganti
dengan selang original. Ini sangat terasa pada power steering mobil GREAT
corolla, dengan mahalnya selang hidrolik power steering sering menimbulkan
pemilik kendaraan memilih barang imitasi tetapi kekecewaan yang di dapat,
karena selang imitasi sangat berisit di telinga pengemudi saat kemudi berbelok.
3.
Kebocoran pada sistem Power steering.
Bocornya oli dan masuknya udara di dalam sistem power steering juga bisa
mengakibatkan power steering mendengung saat belok, coba perbaiki dan bersihkan
udara dari dalam sistem power steering anda.
Ada
beberapa kelebihan tipe sistem kemudi rack and pinion adalah disamping
perbaikan dan perawatan yang lebih mudah juga arah pergerakan roda bisa lebih
tajam dibelokkan kearah kiri dan kanan.
Untuk
jenis sistem kemudi terbagi 2 pula yaitu manual steering (power hand) atau
tanpa menggunakan alat bantu dan power steering (menggunakan alat bantu)
Suspensi merupakan sebuah
pegas yang berfungsi sebagai penyangga bodi kendaraan serta meredam kejutan
yang terjadi disaat kendaraan melewati jalan dengan konstruksi kurang baik,
seperti berlubang, berlumpur atau bebatuan.
Kendaraan niaga lebih menekankan fungsi
suspensi pada kekuatan menahan beban yang diangkut, sebaliknya untuk kendaraan
passenger (keluarga) lebih menekankan kearah kenyamanan. Oleh karena itu
pemasangan suspensi dibagian roda depan dan roda belakang harus memperhatikan
aspek kuat menahan beban, nyaman saat dikendaraai, stabil pada berbagai tingkat
kecepatan dan nyaman saat membelokan kendaraan.
Model suspensi ada 2 buah
Rigid Axle tipe yaitu : Poros roda merupakan
poros tunggal, cocok untuk kendaraan niaga
Independent tipe merupakan : suspensi
ini tidak merupakan poros tunggal, melainkan roda kiri dan roda kanan
dapat bekerja sendiri-sendiri, ini lebih cocok untuk kendaraan pribadi
Untuk suspensi independent terbagi dua
:
·
MacPherson
tipe
·
Wishbone
tipe
Supaya suspensi awet dan tahan lama
dibantu oleh pegas / per yaitu per daun (leaf spring) dan per keong (coil
spring) dibantu oleh shock absorber supaya bisa meminimalisir goncangan yang terjadi
disuspensi sampai keruang kabin.
Electric Power Steering System (EPS)
Electric Power Steering (EPS) adalah
sistem perubahan proses kerja power steering yang mengalihkan sistem hidraulis
ke sistem elektrik. Cara kerja Sistem Electric Power Steering (EPS)
adalah saat kunci diputar ke posisi ON, Control Module memperoleh arus listrik
untuk kondisi stand-by, bersamaan dengan itu indikator EPS pada panel instrumen
menyala. Saat mesin hidup, Noise Suppressor segera menginformasikan pada
Control Module untuk mengaktifkan motor listrik dan clutch pun langsung
menghubungkan motor dengan batang setir. Salah satu sensor yang terletak pada
steering rack bertugas memberi informasi pada Control Module ketika setir mulai
diputar. Disebut Torque Sensor, ia akan mengirimkan informasi tentang sejauh
apa setir diputar dan seberapa cepat putarannya. Dengan dua informasi tersebut,
Control Module segera mengirim arus listrik sesuai yang dibutuhkan ke motor
listrik untuk memutar gigi kemudi. Dengan begitu proses memutar setir menjadi
ringan. Vehicle Speed Sensor bertugas begitu mobil mulai melaju. Sensor ini
menyediakan informasi bagi control module tentang kecepatan kendaraan. Pada
kecepatan tinggi, umumnya dimulai sejak 80 km/jam, motor elektrik akan
dinonaktifkan oleh Control Module.
Dengan
begitu setir menjadi lebih berat sehingga meningkatkan safety. Jadi sistem EPS
ini mengatur besarnya arus listrik yang dialirkan ke motor listrik hanya sesuai
kebutuhan saja. Selain mengatur kerja motor elektrik berdasarkan informasi dari
sensor, Control Module juga mendeteksi jika ada malfungsi pada sistem EPS.
Lampu indikator EPS pada panel instrumen akan menyala berkedip tertentu andai
terjadi kerusakan. Selanjutnya, Control Module menonaktifkan motor elektrik dan
clutch akan melepas hubungan motor dengan batang setir. Namun karena sistem
kemudi yang dilengkapi EPS ini masih terhubung dengan setir via batang baja,
maka mobil masih dimungkinkan untuk dikemudikan. Walau memutar setir akan
terasa berat seperti kemudi tanpa power steering.[fjsb]
Electric
Power Steering (EPS) menggunakan beberapa perangkat elektronik seperti:
1.
Control Module: Sebagai komputer untuk mengatur kerja EPS.
2.
Motor elektrik: Bertugas langsung membantu meringankan perputaran setir.
3.
Vehicle Speed Sensor: Terletak di girboks dan bertugas memberitahu control
module tentang kecepatan mobil.
4.
Torque Sensor: Berada di kolom setir dengan tugas memberi informasi ke control
module jika setir mulai diputar oleh pengemudi.
5.
Clutch: Kopling ini ada di antara motor dan batang setir. Tugasnya untuk
menghubungkan dan melepaskan motor dengan batang setir sesuai kondisi.
6.
Noise Suppressor: Bertindak sebagai sensor yang mendeteksi mesin sedang bekerja
atau tidak.
7.
On-board Diagnostic Display: berupa indikator di panel instrumen yang akan
menyala jika ada masalah sengan sistem EPS.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar