Jumat, 02 Desember 2011

jangan jadi bencong...!!!!




Hello Bro en Sis! Udah lumayan lama kayaknya gue nggak nulis buat gaulislam. Sekarang kebagian juga jatah gue untuk menulis. Tapi waktu gue buka email dan tahu bahwa gue harus nulis tentang banci a.k.a bencong a.k.a waria a.k.a wadam, spontan gue tertawa. Ya udah deh, nggak usah panjang lebar. Langsung ajah yah Cin (Hah? Gue kok ikut-ikutan gaya bencong. Sori lah ya amit-amit tujuh turunan tujuh tanjakan! Nggak sudi!)
Kalo ngomongin soal banci alias bencong, hmm… pasti yang ada dalam benak kita mereka itu laki-laki, tapi mereka nggak mau kalau dipanggil bang, mas, om dan sejenisnya. Mereka itu maunya dipanggil Seus. Tapi kalau kita panggil Seus, mereka itu punya jakun, jenggot, kumis dan bulu ketiak seperti pria (karena mereka memang pria tulen). Para bencong biasanya berpenampilan layaknya wanita. Ada yang pake rok mini, hotpant, celana jeans yang ketat, tanktop, wig atau rambut palsu, ada juga yang benar-benar rambut asli yang dipanjangkan lalu direbonding dan bahkan ada yang mengoperasi alat kelaminnya dan menyuntik dadanya dengan silikon supaya semakin mirip wanita dan yang lainnya. Wedew!
Bro n Sis, menjadi banci alias bencong itu adalah kesalahan dan termasuk kategori maksiat. Sebab, hal tersebut sama sekali tidak dibenarkan dalam ajaran Islam. Mereka yang memilih untuk menjadi banci alias bencong mempunyai alasan tersendiri. Ada dari mereka yang mengatakan “Saya ini memang perempuan, hanya saja saya dilahirkan dengan tubuh yang seperti ini. Tapi naluri dalam diri saya itu 100% perempuan.” Ah, alesan aja tuh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar